Persiapan dan Pelaksanaan Audit Riksa Uji

Persiapan dan Pelaksanaan Audit Riksa Uji
Persiapan dan Pelaksanaan Audit Riksa Uji

Jasa riksa uji alat hubungi 081234865510

Untuk membuat artikel yang mudah dipahami tentang persiapan dan pelaksanaan audit Riksa Uji (Pemeriksaan dan Pengujian), mari kita bayangkan proses ini seperti mempersiapkan dan melaksanakan pemeriksaan kesehatan untuk sebuah pabrik.

Apa Itu Riksa Uji?

Riksa Uji adalah pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan untuk memastikan bahwa semua peralatan, mesin, dan sistem kerja di sebuah perusahaan sudah aman dan memenuhi standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang ditetapkan oleh pemerintah. Tujuannya sederhana: mencegah kecelakaan kerja dan memastikan lingkungan kerja yang aman bagi semua karyawan.

Tahap Persiapan: Sebelum Pemeriksaan

Tahap ini sangat penting dan menentukan kelancaran seluruh proses. Anggap saja ini seperti mengumpulkan semua rekam medis pasien sebelum dokter datang.

1. Pemberitahuan dan Penunjukan

Perusahaan akan menerima surat pemberitahuan dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) atau Lembaga Audit Independen. Surat ini berisi jadwal dan lingkup Riksa Uji. Perusahaan kemudian menunjuk tim internal yang akan mendampingi auditor.

2. Pengumpulan Dokumen

Tim internal harus menyiapkan semua dokumen yang relevan. Ini termasuk:

  • Dokumen teknis: Manual mesin, gambar teknik (blueprint), dan sertifikat uji sebelumnya.
  • Dokumen legal: Izin operasional, sertifikat perusahaan, dan surat-surat terkait lainnya.
  • Dokumen perawatan: Catatan perawatan rutin dan perbaikan yang pernah dilakukan.

3. Pengecekan Awal (Pre-Audit)

Sebelum auditor datang, tim internal sebaiknya melakukan pengecekan mandiri. Periksa apakah ada peralatan yang rusak, kabel yang terkelupas, atau prosedur yang tidak diikuti. Ini seperti membersihkan dan merapikan ruangan sebelum tamu penting datang. Jika ada kekurangan, segera perbaiki.

Tahap Pelaksanaan: Saat Pemeriksaan Berlangsung

Ini adalah momen di mana auditor akan datang dan melakukan pengecekan langsung.

1. Pertemuan Pembukaan (Opening Meeting)

Auditor akan bertemu dengan manajemen perusahaan dan tim internal. Di sini, mereka akan menjelaskan rencana pemeriksaan, tujuan, dan metode yang akan digunakan. Ini adalah kesempatan untuk bertanya dan klarifikasi.

2. Pemeriksaan Lapangan

Auditor akan berkeliling ke area kerja untuk memeriksa langsung peralatan dan sistem. Mereka akan:

  • Melihat kondisi fisik: Apakah ada karat, kerusakan, atau tanda-tanda keausan?
  • Menguji fungsi: Apakah mesin berfungsi dengan baik sesuai spesifikasi?
  • Mewawancarai karyawan: Apakah karyawan memahami cara kerja alat dan prosedur keselamatan?

3. Pemeriksaan Dokumen

Setelah pemeriksaan fisik, auditor akan mencocokkan kondisi di lapangan dengan dokumen yang sudah disiapkan. Mereka akan memeriksa apakah semua catatan perawatan sudah lengkap dan sesuai.

4. Pengujian Khusus

Untuk peralatan tertentu seperti tangki bertekanan, boiler, atau lift, auditor akan melakukan pengujian khusus dengan alat-alat tertentu. Contohnya, mereka akan menggunakan alat pengukur tekanan untuk memastikan tangki tidak bocor.

Tahap Akhir: Setelah Pemeriksaan

1. Pertemuan Penutupan (Closing Meeting)

Auditor akan menyampaikan temuan-temuan dari pemeriksaan. Mereka akan menjelaskan apa saja yang sudah sesuai (positif ✅) dan apa saja yang perlu diperbaiki (temuan ketidaksesuaian ❌).

2. Laporan Audit

Auditor akan menyusun laporan resmi yang berisi temuan, rekomendasi perbaikan, dan status kepatuhan perusahaan. Laporan ini menjadi acuan bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan.

3. Tindak Lanjut

Jika ada temuan ketidaksesuaian, perusahaan harus segera melakukan perbaikan dan mengirimkan bukti perbaikan kepada auditor atau Kemenaker. Ini penting agar sertifikat Riksa Uji bisa diterbitkan.

Dengan memahami tahapan ini, proses Riksa Uji tidak lagi terasa menakutkan, melainkan menjadi bagian penting dari upaya menjaga keselamatan kerja di perusahaan.